Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Tumbang, Bahlil Waspada Tekanan ke Sektor Migas & Tambang

Mis Fransiska Dewi
19 December 2024 15:30

Kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke proyek RDMP Balikpapan, Sabtu (14/12/2024)./dok. Kementerian ESDM
Kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke proyek RDMP Balikpapan, Sabtu (14/12/2024)./dok. Kementerian ESDM

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut berdampak pada sektor minyak dan gas bumi (migas) hingga pertambangan.

Gejolak pasar global dan ketidakpastian arah ekonomi ke depan telah membawa rupiah siang ini makin tak berdaya menyentuh Rp16.289/US$.

Bahlil menyebut sektor ESDM yang membutuhkan dolar paling banyak adalah PT Pertamina (Persero) karena mengimpor bahan bakar minyak (BBM) termasuk gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG).

“Satu tahun itu membutuhkan uang sekitar Rp500 triliun sampai Rp550 triliun devisa kita keluar dan itu pasti kita tukar dengan dolar,” tutur Bahlil saat konferensi pers di kantor BPH Migas, Kamis (19/12/2024).

Pengeboran Sumur MNK Kedua Blok Rokan. (dok: Kementerian ESDM)

Impor Alat Tambang