Logo Bloomberg Technoz

IHSG Kian Memprihatinkan, Peluang Santa Claus Rally Menipis

Muhammad Fikri
19 December 2024 12:40

Pelajar di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hebat. Jelang satu jam setelah pembukaan pagi ini, indeks bahkan kehilangan 144,66 poin atau setara 2,04% ke level 6.963 pada pukul 9.50, Kamis (19/12/2024).

"Indeks-indeks besar dan regional turun dalam. IHSG terkena imbas jatuhnya indeks-indeks tersebut," terang pengamat pasar modal Budi Friensidy, Kamis (19/12/2024).

Hasil Pertemuan Terbuka Federal Reserve (FOMC–The Fed) dini hari tadi mempersuram prospek kebijakan suku bunga acuan global ke depan. Sentimen ini juga yang menghantui Wall Street.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut, tetapi membatasi jumlah pemangkasan yang mereka perkirakan pada 2025. Hal ini menandakan kehati-hatian yang lebih besar.

Komite Pasar Terbuka Federal memberikan suara 11-1 pada pertemuan tersebut untuk memangkas suku bunga 25 bps ke kisaran 4,25%–4,5%.