Adapun di pasar surat utang, harga obligasi negara juga berjatuhan. Yield Surat Utang Negara tenor 5Y melesat ke 7,03%, tertinggi sejak Juni. Kenaikan imbal hasil mengisyaratkan penurunan harga akibat tekanan jual investor. Tenor 2Y saat ini juga naik di 7,01%, dan tenor 10Y makin merangkak ke 7,08%.
Fitra menjelaskan, bank sentral berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan akan terus melakukan upaya stabilisasi secra terukur dan tepat waktu sesuai dengan kondisi volatilitas.
"Sebagaimana disampaikan Gubernur BI pasca Rapat Dewan Gubernur kemarin, BI commit menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Pergerakan nilai tukar rupiah dan juga nilai tukar negara lain saat ini cenderung sebagai dampak dari outlook kebijakan AS, pemerintah maupun The Fed," kata Fitra.
Intervensi dilakukan di tiga penjuru yaitu di pasar spot valas, pasar forward domestik dan pasar SBN.
(rui)