Saham Honda turun lebih dari 2% pada awal perdagangan hari ini (19/12/2024), sementara saham Nissan diperdagangkan naik 1% setelah melonjak 24% pada Rabu (18/12/2024).
Honda tengah mempertimbangkan beberapa opsi, menurut Wakil Presiden Eksekutif Shinji Aoyama, yang mencakup merger, penyertaan modal, dan bahkan pembentukan perusahaan induk. Aliansi ini juga bisa melibatkan Mitsubishi Motors Corp, yang telah menjalin kemitraan strategis dengan Nissan.
Perwakilan Honda dan Nissan belum membalas permintaan komentar mengenai tanggal dimulainya pembicaraan.
Langkah Honda dan Nissan untuk memperkuat hubungan muncul setelah Foxconn mendekati Nissan untuk mengakuisisi saham di perusahaan tersebut, Bloomberg melaporkan pada Rabu.
Merger merek-merek mobil Jepang akan menciptakan benteng pertahanan terhadap grup Toyota di dalam negeri dan memungkinkan Honda dan Nissan mengumpulkan sumber daya untuk bersaing dengan Tesla Inc dan produsen mobil China seperti BYD Co di pasar global.
"Wajar saja jika konsolidasi produsen mobil besar menjadi semakin umum karena industri mengalami pergeseran ke arah kendaraan dengan teknologi canggih," kata CEO Subaru Corp, Atsushi Osaki dalam wawancara di Tokyo pada Rabu.
"Kita perlu bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan yang terlalu sulit untuk diatasi sendirian."
Sementara itu, Renault SA terbuka terhadap gagasan merger antara Honda dan Nissan, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. Dengan kepemilikan saham sebesar 36%, Renault tetap menjadi pemegang saham terbesar Nissan dan persetujuannya akan menjadi kunci bagi setiap kesepakatan.
(bbn)