Logo Bloomberg Technoz

Ada Diskon Tarif 50% Awal 2025, Konsumsi Listrik Bisa Bengkak?

Mis Fransiska Dewi
19 December 2024 10:10

Dok: PLN
Dok: PLN

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom berpandangan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi golongan R-1 dengan daya 900—2.200 volt ampere (VA) selama Januari—Februari 2025  tidak akan berpengaruh terhadap pembengkakan konsumsi listrik.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai iming-iming diskon tarif listrik tidak serta-merta membuat pelaku rumah tangga terpicu membelikan token listrik dalam jumlah yang banyak.

Rumah tangga akan lebih cenderung menyimpan uangnya untuk kebutuhan lain ditambah, mulai bulan depan, tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12% sudah mulai berlaku. 

“Kalau menurut saya sih enggak terlalu signifikan dorong ke konsumsi [listrik]. Korting itu kan sebentar ya, karena yang lain kan juga ada inflasi dari PPN yang lain secara kumulatif,” kata Tauhid saat dihubungi, Kamis (19/12/2024).

Dok: PLN

Senada, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat tarif diskon bagi golongan R-1 lebih banyak dikonsumsi oleh kelas menengah ke bawah.