Logo Bloomberg Technoz

Kongo Gugat Apple karena Pakai Mineral di Wilayah Konflik

Pramesti Regita Cindy
19 December 2024 09:25

Komponen hasil pembongkaran Vision Pro mixed reality (XR) dari Apple. (Bloomberg)
Komponen hasil pembongkaran Vision Pro mixed reality (XR) dari Apple. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Apple Inc, perusahaan teknologi raksasa asal AS, dituduh memakai bahan tambang terlarang melalui anak perusahaan di Prancis dan Belgia. Pemerintah Republik Demokratik Kongo (RDK) bahkan sampai mengajukan tuntutan pidana, termasuk Apple France dan Apple Retail Belgium, dilaporkan Reuters, dikutip Kamis (19/12/2024).

Kongo menuduh Apple menggunakan mineral yang diduga berasal dari wilayah konflik yang dicuci melalui rantai pasokan internasional.

Kongo, yang merupakan salah satu penghasil utama mineral 3T, mengklaim beberapa tambang di wilayahnya dijalankan oleh kelompok bersenjata yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Kelompok-kelompok ini diduga menggunakan hasil ekspor mineral untuk mendanai aktivitas kekerasan.

Klaim jalankan ketentuan International Tin Supply Chain Initiative

Apple menolak klaim bahwa mereka terlibat dalam pelanggaran semacam itu dan menyebutkan bahwa skema sertifikasi seperti  International Tin Supply Chain Initiative (ITSC) digunakan banyak perusahaan untuk memantau rantai pasokan, telah menghadapi kritik. 

Pada tahun 2022, Responsible Minerals Initiative (RMI) menghapus ITSCI dari daftar skema ketertelusuran yang disetujui, karena dinilai tidak memberikan pengamatan lapangan di lokasi berisiko tinggi atau menangani eskalasi kekerasan di wilayah Kivu Utara, area pertambangan utama mineral 3T. Penangguhan ini diperpanjang hingga 2026.