Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran oleh investor asing selama perdagangan Rabu (18/12/2024):
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp29,06 miliar
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp25,69 miliar
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp24,33 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp21,34 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp19,62 miliar
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp19,44 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp16,25 miliar
- PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp13,06 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp12,94 miliar
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp12,46 miliar
Bank Indonesia Tahan BI Rate di 6%
Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI Rate.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17–18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.
Keputusan ini searah dengan ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg menghasilkan median perkiraan BI Rate masih akan tetap dipertahankan di level saat ini yakni 6%.
Ini membuat suku bunga acuan ditahan di 6% selama 3 bulan. BI mempertahankan BI Rate dalam Rapat Oktober, November, dan Desember.
Kredit Bank Tumbuh Melambat di November
Pada kesempatan yang sama, BI memaparkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan pada November 2024 tercatat 10,79% dibandingkan dengan tahun lalu. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan kinerja kredit Oktober 2024 yang mencatat kenaikan 10,92% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung kinerja usaha korporasi yang terjaga, termasuk pada korporasi berorientasi ekspor.
“Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja, investasi dan konsumsi masing-masing tumbuh 8,92%, 13,77%, dan 10,94% secara tahunan (yoy) pada November 2024,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Rabu (18/12/2024).
Selanjutnya, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 11,24%, sedangkan kredit Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) hanya tumbuh 4,02% yoy.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diperkirakan tetap berada pada kisaran 10%-12%, dan akan meningkat pada 2025 di kisaran 11%-13%,” terangnya.
(fad)