Logo Bloomberg Technoz

Bank sentral AS menurunkan suku bunga 25 basispoin (bps) pada Rabu dan mengindikasikan dua pemotongan tambahan pada 2025. Gubenur The Fed Jerome Powell mengatakan setelah keputusan tersebut bahwa para pembuat kebijakan sekarang dapat lebih berhati-hati dalam memutuskan penyesuaian suku bunga di masa mendatang.

Data terbaru telah menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi mungkin terhenti di atas target Fed sebesar 2%. Proyeksi median untuk inflasi pada akhir tahun depan melonjak menjadi 2,5%, dari 2,1% yang terlihat pada September.

"Tampaknya The Fed mulai mengantisipasi potensi dampak inflasi dari kebijakan perdagangan baru mengingat perubahan dalam prakiraan inflasi rata-rata," kata Helen Given, pelaku valuta asing di Monex. "Ini adalah resep untuk penguatan dolar hingga pertemuan Januari, atau setidaknya bukan pelemahan substansial."

Janji Presiden terpilih Donald Trump untuk mengenakan tarif yang tinggi pada banyak mitra dagang AS telah membantu reli dolar menjelang pemilihan. Reli berlanjut karena ekonomi AS mengungguli banyak negara lain. 

Sementara itu, banyak bank sentral di seluruh dunia harus secara agresif mengurangi biaya pinjaman untuk membantu pertumbuhan ekonomi yang lesu.

"Setiap detail dari The Fed tidak dapat disangkal bersifat agresif," kata Paresh Upadhyaya, direktur pendapatan tetap dan strategi mata uang di Amundi US Inc. "Semua ini berarti dolar yang jauh lebih kuat karena terus memperkuat keistimewaan pertumbuhan AS." 

Pengukur mata uang pasar berkembang turun 0,4% ke level terendah sejak Agustus pada hari Rabu. Real Brasil melemah sekitar 3% terhadap dolar pada hari itu dan diperdagangkan pada rekor terendah karena investor semakin khawatir atas krisis fiskal negara tersebut.

"Seiring dengan munculnya perbedaan dalam jalur kebijakan moneter, bersama dengan beberapa faktor lainnya, kami yakin dolar akan menguat secara signifikan selama tahun 2025," kata Brendan McKenna, ekonom pasar berkembang dan ahli strategi valuta asing di Wells Fargo di New York, sebelum keputusan suku bunga Fed.

Wells Fargo memperkirakan dolar AS akan menguat sekitar 5% hingga 6% secara rata-rata terhadap mata uang negara-negara G-10 tahun depan.

Banyak ahli strategi Wall Street memperkirakan mata uang cadangan dunia akan mencapai puncaknya paling cepat pada pertengahan tahun depan sebelum mulai menurun pada akhir tahun 2025 karena pemotongan suku bunga di seluruh dunia akan mulai menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di luar AS.

(bbn)

No more pages