“Keberhasilan ini tercapai berkat kerja sama antara Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya. Kami bertekad untuk terus memastikan keberlanjutan suplai BBM di 573 lokasi tersebut dengan melakukan koordinasi yang baik antara Terminal BBM, transportir, dan lembaga penyalur untuk memperkuat distribusi energi,” jelas Riva.
Tak hanya itu, Riva mengungkap, Pertamina Patra Niaga akan terus memantau ketersediaan BBM di setiap titik dan melakukan pemeliharaan infrastruktur distribusi secara rutin, guna memastikan masyarakat dengan wilayah kepulauan ini selalu dapat mengakses energi dengan mudah.
Program BBM Satu Harga adalah wujud nyata kehadiran negara dalam ketahanan energi dengan menyediakan akses energi yang merata dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
Kepala BPH Migas Erika Retnowati, mengatakan BPH migas secara konsisten sejak tahun 2017 mengawal pelaksanaan pembangunan BBM Satu Harga agar target dapat tercapai. Untuk itu, Erika memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu tercapainya target ini.
“Atas terbangunnya penyalur BBM Satu Harga dan terselenggaranya acara ini kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan semua pihak yang terlibat, semoga dengan beroperasinya BBM Satu Harga ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” ucap Erika.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso di tempat terpisah menyampaikan harapannya dengan perluasan BBM Satu Harga ini dapat membantu pemerataan perekonomian Indonesia.
“Dengan ketersediaan energi, juga dengan satu harga yang sama, diharapkan program ini dapat membantu pemerataan dan peningkatan ekonomi daerah,” ungkap Fadjar.
(tim)