ASF dikenal sangat menular dan menyebabkan kematian hingga 100% sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang tinggi pada sektor peternakan babi. Virus penyebab ASF dapat menyebar melalui kontak langsung, serangga hingga material pembawa (fomites) termasuk pakaian, peralatan peternakan, kendaraan, dan pakan mentah yang terkontaminasi.
Imbauan Kemenkes
1) Melaporkan kepada petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat dalam waktu 1x24 jam jika ditemukan babi yang sakit atau mati.
2) Tidak menjual atau membeli babi yang sakit.
3) Melakukan pembersihan dan desinfeksi peternakan babi.
4) Mengonsumsi daging babi dari babi yang sehat, yang sudah diawasi pemotongannya oleh otoritas yang berwenang dan dimasak dengan matang.
5) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Pencegahan
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk melawan virus ASF. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan Pengendalian menjadi kunci utama dalam menanggulangi Penyebaran ini.
(dec/spt)