Logo Bloomberg Technoz

Pergerakan saham-saham transportasi, saham barang baku, dan saham infrastruktur menjadi pemberat laju IHSG hingga ada di zona merah, dengan tertekan mencapai 1,37%, 1,02%, dan 0,92%.

Saham sektor transportasi yang menjadi pemberat indeks sepanjang perdagangan hari ini adalah saham PT SAP Express Tbk (SAPX) drop 25%, dan saham PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) melemah 9,35%. Selain itu pelemahan juga terjadi pada saham PT Steady Safe Tbk (SAFE) ambles 9,01% point-to-point.

Senada, saham barang baku turut menjadi pemberat, saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) drop 10,01%, saham PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) melemah 7,91%. Begitu juga dengan saham PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) terdepresiasi 5,86%.

Index saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ambles dan terbenam di zona merah, dengan pelemahan mencapai 1% ke posisi 833,92.

Saham-saham LQ45 yang tercatat melemah harganya adalah saham PT Indosat Tbk (ISAT) ambles 4,71%, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terpeleset 4,49%, dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) drop 4,35%.

Tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatat pelemahan 2,94%, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terjungkal 2,90%. Termasuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ambles 2,81%.

Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. Indeks Kospi melesat 1,12%, indeks Hang Seng Hong Kong meninggi 0,83%, indeks Shanghai menguat 0,62%, dan indeks CSI 300 China terapresiasi 0,51%. Sementara itu, indeks FTSE Straits Times Singapore drop 0,53%, indeks Nikkei 225 melemah 0,72%, dan indeks TOPIX Tokyo Jepang merah 0,31%.

Bank Indonesia Tahan BI Rate di 6%

Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI Rate.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17–18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Pergerakan BI Rate Hingga 2024 (Bloomberg)

Keputusan ini searah dengan ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg menghasilkan median perkiraan BI Rate masih akan tetap dipertahankan di level saat ini yakni 6%.

Ini membuat suku bunga acuan ditahan di 6% selama 3 bulan. BI mempertahankan BI Rate dalam Rapat Oktober, November, dan Desember.

“Gubernur Perry menegaskan tone yang hawkish saat membacakan pernyataannya. Ada perubahan besar dalam proyeksi dolar AS, suku bunga, dan aliran modal karena dinamika di AS. Akibatnya, fokus BI pun kembali bergeser ke arah stabilitas,” mengutip paparan Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas dalam risetnya.

Terlebih, nada hawkish dari Gubernur Perry sudah nampak saat RDG November, sebulan lalu. Dalam kalimat pembuka konferensi pers kala itu, Perry menyebut risiko perekonomian semakin tinggi disertai dengan meningkatnya ketegangan politik dan fragmentasi perdagangan.

Perry juga menyatakan bahwa penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terjadi secara luas. Preferensi investor pun disebut beralih dengan memperbanyak alokasi portofolio ke aset-aset berbasis dolar AS.

Pada kesempatan yang sama, BI memaparkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan pada November 2024 tercatat 10,79% dibandingkan dengan tahun lalu. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan kinerja kredit Oktober 2024 yang mencatat kenaikan 10,92% yoy.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung kinerja usaha korporasi yang terjaga, termasuk pada korporasi berorientasi ekspor.

“Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja, investasi dan konsumsi masing-masing tumbuh 8,92%, 13,77%, dan 10,94% secara tahunan (yoy) pada November 2024,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Rabu (18/12/2024).

Selanjutnya, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 11,24%, sedangkan kredit Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) hanya tumbuh 4,02% yoy.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diperkirakan tetap berada pada kisaran 10%-12%, dan akan meningkat pada 2025 di kisaran 11%-13%,” terangnya.

(fad/aji)

No more pages