Logo Bloomberg Technoz

Belum Berani Turunkan BI Rate, BI Pilih Fokus Stabilitas Rupiah

Dovana Hasiana
18 December 2024 17:20

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan belum berani menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sehingga menahannya pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember 2024.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan saat ini stabilitas nilai tukar rupiah masih menjadi fokus dari bank sentral di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang makin tinggi.

"Kami belum berani menurunkan suku bunga BI Rate, fokus kami masih stabilisasi nilai tukar rupiah, [alasan] pendeknya karena stabilitas pasar keuangan kondisinya ketidakpasitan makin tinggi. Fokus kami masih stabilisasi nilai tukar rupiah yang tadi kami sampaikan," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).

Bank Indonesia menyoroti langkah-langkah kebijakan dari presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memperluas cakupan negara, besaran dan cakupan komoditas yang akan dikenakan tarif, karena hal tersebut berpengaruh terhadap stabilitas pasar keuangan global.

Untuk cakupan negara, Perry mengatakan, Bank Indonesia menilai negara-negara tambahan yang berpotensi dikenakan tarif pada perdagangan adalah Jepang, Korea Selatan, Inggris dan negara lain yang memiliki surplus perdagangan yang tinggi dengan AS.