Arus laut dalam berfluktuasi antara fase kuat dan lemah. Selama fase arus kuat, dikenal sebagai pusaran air raksasa, sedimen dasar laut sering terkikis. Penelitian terbaru menemukan pola ini selaras dengan perubahan orbit akibat tarikan gravitasi Mars.
Para ilmuwan memetakan akumulasi sedimen laut selama 65 juta tahun. Mereka menemukan bahwa periode arus laut yang lebih kuat terjadi saat orbit Bumi mendekati Matahari.
Kaitan Tarikan Gravitasi Mars dengan Iklim Bumi
Gangguan gravitasi Mars menyebabkan Bumi sedikit mendekat ke Matahari, meningkatkan radiasi matahari. Akibatnya, suhu global cenderung lebih hangat. Namun, efek ini bersifat jangka panjang dan tidak terkait dengan pemanasan global yang terjadi saat ini.
Profesor Dietmar Müller dari University of Sydney menjelaskan bahwa perubahan eksentrisitas orbit memengaruhi pola iklim selama jutaan tahun. Ini menunjukkan bahwa mekanika langit dapat membentuk iklim planet Bumi. .
Mekanisme Orbit Mars dan Bumi
Bumi dan Mars memiliki jalur orbit yang elips mengelilingi Matahari. Bumi, yang lebih dekat ke Matahari, menyelesaikan satu orbit dalam 365 hari. Sementara itu, Mars membutuhkan waktu 687 hari.
Setiap 26 bulan, kedua planet mendekati satu sama lain dalam fenomena yang disebut oposisi. Pendekatan ini penting bagi eksplorasi ruang angkasa, tetapi juga berdampak pada mekanika orbit Bumi.
Dampak Jangka Panjang: Iklim dan Samudra
Mekanisme orbit antara Bumi dan Mars menyerupai tarian gravitasi kosmik. Gangguan kecil gravitasi Mars berdampak pada iklim jangka panjang Bumi. Pola ini memengaruhi sirkulasi arus laut dalam, yang menjaga kestabilan suhu lautan.
Penelitian menunjukkan bahwa sirkulasi arus laut yang lebih kuat selama periode hangat membantu mencegah stagnasi samudra. Hal ini penting untuk memahami bagaimana sistem laut beradaptasi terhadap perubahan iklim jangka panjang.
Interaksi gravitasi antara Bumi dan Mars membentuk siklus astronomi selama jutaan tahun. Tarikan gravitasi ini menyebabkan orbit Bumi sedikit mendekat ke Matahari, meningkatkan suhu global dalam jangka panjang. Namun, efek ini tidak terkait dengan pemanasan global saat ini.
Penelitian ini membuka wawasan baru tentang bagaimana mekanika tata surya memengaruhi iklim planet kita. Dengan memahami siklus astronomi ini, kita bisa memahami lebih dalam hubungan antara gravitasi kosmik dan sistem alam Bumi.
(seo)