Logo Bloomberg Technoz

Perry Sebut Berita Korupsi Dana CSR-BI Pengaruhi Gerak Rupiah

Dovana Hasiana
18 December 2024 15:58

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut pemberitaan seputar dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret nama bank sentral, telah berdampak pada kondisi pasar termasuk pada pergerakan nilai tukar rupiah.

"Tadi ada pertanyaan apakah berpengaruh ke kondisi pasar. Segala berita akan pengaruh ke kondisi pasar tentu saja demikian tentu BI dengan berbagai berita-berita yang berpengaruh ke pasar termasuk nilai tukar. BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar melalui intervensi, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder juga langkah-langkah lain termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Perry dalam taklimat media pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI di kantor pusat bank sentral di kawasan Thamrin, DKI Jakarta, Rabu siang.

Perry mengulangi konfirmasi bahwa pada Senin malam tanggal 16 Desember lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi markas Bank Indonesia. "Di mana kedatangan KPK ke BI adalah untuk melengkapi proses penyidikan terkait dengan penyalahgunaan pemanfaatan dana CSR [Corporate Social Responsibility]," kata Perry. 

Pelemahan rupiah telah berlangsung selama enam hari perdagangan beruntun. Penyetir utama tekanan adalah sentimen eksternal terkait arah bunga acuan Amerika Serikat yang memicu arus keluar modal asing keluar dari pasar domestik.

Pada Rabu ini, rupiah juga masih tergerus sempat menyentuh Rp16.118/US$ sebelum pengumuman BI Rate. Namun, akhirnya rupiah ditutup di level Rp16.090/US$, melemah 25 poin dibanding hari sebelumnya.