RI Disebut Masih Aman dari Sasaran Tarif Trump, Tidak Naik
Dovana Hasiana
18 December 2024 15:07
![Presiden terpilih Donald Trump dengan topi merah bertulisan 'Make America Great Again'. (Bloomberg)](https://images.bloombergtechnoz.com/data/2024/12/image-20241215105730.jpg)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Donald Trump, Presien Terpilih Amerika Serikat (AS), diperkirakan bakal menerapkan kebijakan perdagangan yang agresif. Namun, sepertinya Indonesia belum masuk dalam daftar negara yang akan disasar.
"Dalam pembahasan 2 hari ini, kami update kembali langkah-langkah kebijakan dari Presiden Terpilih Trump di AS, karena ini berpengaruh terhadap stabilitas pasar keuangan global," sebut Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Rencana kebijakan Trump, lanjut Perry, sepertinya akan memperluas cakupan negara, kenaikan tarif bea masuk, dan menambah komoditas. Terkait negara yang bakal disasar, awalnya diperkirakan hanya China, Kanada, Meksiko, Uni Eropa, dan Vietnam.
Namun kemudian, tambah Perry, sepertinya cakupan negara tersebut akan diperluas. Bisa ditambah Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara lain yang mencatatkan surplus perdagangan dengan AS yang tinggi.
"Indonesia kalau tidak salah di ranking 15. Jadi insya Allah tidak jadi sasaran untuk yang dilakukan sekarang," ujar Perry.