Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon emiten yang terafiliasi dengan Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Bangun Kosambi Sukses, janjikan pembagian dividen dengan payout ratio yang cukup besar dari laba bersih selepasnya menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dikutip dari prospektus, perusahaan yang akan listing menggunakan kode saham CBDK itu akan memiliki kebijakan untuk membagikan sebanyak-banyaknya 40% dari laba bersih.
Namun, pembagian dividen tentu dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangan beberapa faktor, seperti laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas perusahaan, prospek usaha di masa depan, kebutuhan kas dan kesempatan bisnis.
Bangun Kosambi Sukses (CBDK)juga harus memperhatikan pembagian dividen oleh entitas anak kepada perseroan, serta faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh pemegang saham perseroan.
Direksi CBDK juga telah memutuskan bahwa perusahaan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku perseroan berakhir. Dengan catatan, jika keadaan atau kemampuan keuangan memungkinkan dan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CBDK juga harus memperhitungkan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan berikutnya. Jika pada akhir tahun buku perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan, wajib dikembalikan oleh para pemegang saham kepada perseroan.
Dewan komisaris dan direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng atau bersama-sama atas kerugian perseroan jika pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim tersebut.
Rencana IPO CBDK
Bangun Kosambi Sukses (CBDK) menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 566,89 juta saham biasa dengan harga penawaran sebesar Rp3.000/saham-Rp4.060/saham.
Sehingga, CBDK berpotensi meraup dana segar Rp1,7triliun hingga Rp2,3 triliun dari 10% saham yang dilepas perusahaan ke publik.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi, PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN) dalam bentuk ekuitas.
Dalam hal perseroan menerima dana penawaran umum menggunakan harga minimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 11.271.224 saham baru barupa saham seri B yang dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,91% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.
Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung dengan tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (MICE).
(fik/dhf)