Dari sisi penawaran, lanjut dia, kuatnya pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit bank, dan berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh bank. Selain itu, kinerja kredit juga dipengaruhi besarnya dukungan pendanaan dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), serta dampak positif kebijakan insentif makroprudensial atau KLM BI yang disalurkan kepada sektor prioritas.
"Yaitu pada sektor hilirisasi minerba dan pangan, otomotif, perdagangan dan listrik gas dan air, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM dan ekonomi hijau," papar Perry.
Bank sentral terus mendorong peningkatan pertumbuhan kredit, termasuk memperkuat strategi KLM mulai Januari yang akan diarahkan untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan yang dapat mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
(lav)