Logo Bloomberg Technoz

2025, BI Turunkan Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 3,1%

Dovana Hasiana
18 December 2024 14:14

Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Risiko yang meningkat menyebabkan ekonomi melambat.

"Ketidakpstian pasar keuangan global makin meningkat, disertai dengan risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia," sebut Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Perry memaparkan sejumlah risiko yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dunia. Pertama adalah rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Tepilih Donald Trump yang lebih berorientasi ke dalam negeri (inward looking).

"Rencana kebijakan perdagangan di AS melalui kenaikan tarif impor komoditas dan cakupan negara yang lebih luas menyebabkan risiko peningkatan fragmentasi perdagangan dunia," tuturnya.

Kedua adalah peningkatan tensi geopolitik di sejumlah negara. Perang Rusia-Ukraina masih berlanjut, Timur Tengah masih tegang, dan sebagainya.