Logo Bloomberg Technoz

Chaos Korsel Perburuk Hubungan dengan AS Jelang Pelantikan Trump

News
18 December 2024 13:40

Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol di luar gedung Majelis Nasional, Seoul, Korsel, Jumat (6/12/2024). (Woohae Cho/Bloomberg)
Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol di luar gedung Majelis Nasional, Seoul, Korsel, Jumat (6/12/2024). (Woohae Cho/Bloomberg)

Sam Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Deklarasi darurat militer oleh Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol yang hanya berlangsung singkat telah mempersulit upaya mempertahankan momentum diplomatiknya dengan Amerika Serikat (AS) menjelang pelantikan Donald Trump, menurut menteri luar negerinya.

"Kerusuhan ini telah melemahkan momentum politik yang telah dibangun, dan akan butuh waktu untuk pulih,” kata Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul pada hari ini (18/12/2024) dalam konferensi pers.

Yoon telah diberhentikan sementara dari jabatannya sejak parlemen yang dikuasai oposisi memakzulkannya pada Sabtu (14/12/2024). Mahkamah Konstitusi kini sedang meninjau kasus tersebut. Sebelum pemakzulannya, Yoon memimpin penguatan hubungan keamanan dan ekonomi dengan AS.

Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok dan Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul Konferensi Pers
Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul, kanan, dan Menteri Keuangan Choi Sang-mok di Seoul.

Artikel Terkait

Baca Juga

Lainnya