Logo Bloomberg Technoz

Lantas, siapa Gubernur BI Perry Warjiyo?

Melansir situs resmi BI, Perry lahir di Sukoharjo tahun 1959. Ia menamatkan gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University untuk mendapatkan gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.

Perry merupakan Gubernur BI periode 2018-2023, yang kemudian kembali terpilih menjadi Kepala Bank Sentral pada periode 2023-2029. Sebelum menjadi Gubernur BI, Perry merupakan Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. 

Sebelumnya, Perry sempat menjabat sebagai Asisten Gubernur bidang kebijakan Moneter, Makroprudensial dan Internasional, serta Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia. 

Dirinya juga sempat menempati jabatan di International Monetary Fund (IMF) sebagai Direktur Eksekutif, pada tahun 2007-2009. Dalam jabatan ini, Perry mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.

Karir Perry di BI telah dimulai sejak tahun 1984, dirinya pernah menempati berbagai jabatan yang mengurus isu riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur. 

Harta Kekayaan Perry

Melansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, data per akhir 2023, Perry tercatat memiliki harta senilai Rp65,93 miliar yang tersebar dalam berbagai bentuk.

Perry memiliki harta dalam bentuk tanah dan bangunan senilai Rp46,48 miliar, yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Tangerang Selatan, Sukoharjo, hingga Sleman. Ia tercatat memiliki total 11 tanah dan bangunan di beberapa wilayah itu.

Dirinya juga memiliki dua kendaraan, yakni Honda CRV dan Mercedes Benz s450 dengan total nilai Rp1,28 miliar. Sementara kekayaan dalam bentuk harga bergerak lainnya tercatat sebesar Rp1,03 miliar.

Lebih lanjut, Perry tercatat mempunyai harta dalam bentuk surat berharga senilai Rp9,97 miliar. Ia juga memiliki harta berbentuk kas dan setara kas senilai Rp5,18 miliar. Serta, harta lainnya senilai Rp1,97 miliar.

(azr/frg)

No more pages