Logo Bloomberg Technoz

Namun demikian Pengurus dan Pemegang Saham BPR tidak dapat melakukan penyehatan BPR. Kemudian berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 141/ADK3/2024 tanggal 11 Desember 2024 tentang Penyelesaian Bank Dalam Resolusi PT BPR Arfak Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk tidak melakukan penyelamatan terhadap PT BPR Arfak Indonesia dan meminta kepada OJK untuk mencabut izin usaha BPR tersebut.

Menindaklanjuti permintaan LPS tersebut, OJK berdasarkan Pasal 19 POJK di atas, melakukan pencabutan izin usaha PT BPR Arfak Indonesia. Dengan pencabutan izin usaha ini, LPS akan menjalankan fungsi penjaminan dan melakukan proses likuidasi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

"OJK mengimbau kepada nasabah PT BPR Arfak Indonesia agar tetap tenang karena dana masyarakat di Perbankan termasuk BPR dijamin LPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Berikut ini 20 BPR/BPRS yang izinnya dicabut oleh OJK sepanjang 2024:

  1.   BPR Wijaya Kusuma

  2.   BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto

  3.   BPR Usaha Madani Karya Mulia

  4.   BPR Pasar Bhakti Sidoarjo

  5.   Perumda BPR Bank Purworejo

  6.   BPR EDC CASH

  7.   BPR Aceh Utara

  8.   BPR Sembilan Mutiara

  9.   BPR Bali Artha Anugrah

  10.   BPRS Saka Dana Mulia

  11.   BPR Dananta

  12.   BPR Bank Jepara Artha

  13.   BPR Lubuk Raya Mandiri

  14.   BPR Sumber Artha Waru Agun

  15.   BPR Nature Primadana Capital

  16.   BPRS Kota Juang Perseroda

  17.   BPR Duta Niaga

  18.   BPR Pakan Rabaa Solok Selatan

  19.   BPR Kencana

  20.   BPR Arfak Indonesia

(dov/lav)

No more pages