Namun indikator Stochastic RSI menunjukkan 15,44. Di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).
Dalam waktu dekat, ruang kenaikan harga emas masih terbuka. Target resisten ada di US$ 2.656/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.662/troy ons bisa menjadi target berikutnya.
Target paling optimistis adalah MA-50 di US$ 2.672/troy ons.
Akan tetapi, investor perlu mewaspadai pivot point di US$ 2.646/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun ke kisaran US$ 2.645-2.627/troy ons.
Bunga Acuan
Pada Kamis (19/12/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS Federal Reserve akan mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC), Satu yang dinanti adalah soal suku bunga acuan.
Pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan rekan akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat terakhir pada 2024 tersebut. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,25-4,5% adalah 97,1%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
Namun itu masih di atas kertas, belum menjadi kenyataan. Sebelum itu terwujud, sepertinya investor cenderung menahan diri, tidak mengambil keputusan signifikan. Akibatnya, laju harga emas pun tertahan.
(aji)