Bloomberg News mengabarkan, produksi batu bara China pada November mencapai 428 juta ton. Tumbuh 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Analisis Teknikal
Bagaimana dengan peluang harga batu bara hari ini? Apakah bisa naik lagi atau justru kembali terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terjepit di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 18,51.
RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 30, artinya jenuh jual (oversold).
Hawa oversold makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh angka 0. Paling rendah, sangat jenuh jual.
Dengan demikian, harga batu bara masih berpeluang naik berbekal technical rebound. Target resisten terdekat ada di US$ 133/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 137/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun risiko koreksi sudah makin tipis. Target support terdekat adalah US$ 129/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga batu bara turun lagi ke US$ 127/ton.
(aji)