Logo Bloomberg Technoz

Bunga Acuan akan Diumumkan, Rupiah Mungkin Masih akan Tertekan

Tim Riset Bloomberg Technoz
18 December 2024 07:55

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari keputusan BI rate tiba, akan tetapi peluang bagi rupiah untuk bergerak lebih perkasa sepertinya masih samar. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih perkasa di 107 ketika yield Treasury, surat utang AS, bahkan kini ada di 4,4% untuk tenor acuan 10 tahun. 

Lanskap global tersebut sulit memberikan peluang bagi rupiah untuk bergerak lebih kuat. Setelah rupiah menyentuh Rp16.065/US$ di pasar spot kemarin, mencerminkan pelemahan 0,41% dibanding hari sebelumnya, berdasarkan data Bloomberg. Hari ini kemungkinan rupiah masih akan tertekan menunggu pengumuman kebijakan bunga acuan oleh Gubernur Perry Warjiyo dan kolega dari kantor BI siang nanti.

Rupiah yang telah menembus level psikologis utama tersebut, memberi sinyal bagi pedagang valas agar mencermati level pelemahan berikutnya. Level terendah rupiah yang terjadi pada 30 Juli lalu di Rp16.325/US$, merupakan level penting berikutnya yang harus dicermati para traders valas. 

Rupiah telah menjebol level psikologis dan level rendah berikutnya adalah di Rp16.325/US$ (Bloomberg)

Untuk perdagangan hari ini, secara teknikal rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan menuju area Rp16.090 hingga Rp16.100/US$, dengan support terkuat rupiah ada di Rp16.150/US$ sekaligus support psikologis.

Sementara trendline terdekat pada time frame daily menjadi resistance potensial pada level Rp16.040/US$. Kemudian, target penguatan optimis lanjutan untuk dapat kembali menguat ke level Rp16.000/US$.