Logo Bloomberg Technoz

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut berpusat sekitar 30 kilometer dari ibu kota Vanuatu, Port Vila. USGS melaporkan bahwa gempa tersebut kemungkinan menyebabkan guncangan hebat, terutama bagi populasi yang tinggal di bangunan rentan.

Kedutaan Besar AS di Port Vila mengalami kerusakan parah dan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, menurut pernyataan resmi Kedutaan AS di Port Moresby, Papua Nugini. Berdasarkan laporan AFP, lantai dasar gedung yang juga ditempati oleh Kedutaan Prancis hancur tertimpa lantai-lantai di atasnya.

Situs web resmi pemerintah Vanuatu masih belum dapat diakses pasca-gempa.

Kepulauan berbentuk huruf Y yang terletak di Samudra Pasifik Selatan, sebelah timur Australia, ini dihuni oleh sekitar 330.000 penduduk yang mayoritas bekerja di sektor pertanian. Selain itu, Vanuatu dikenal sebagai destinasi wisata populer bagi para penyelam.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, yang sebelumnya memperingatkan potensi gelombang tsunami di sepanjang pesisir Vanuatu, Fiji, Tuvalu, dan Kepulauan Solomon, menyatakan bahwa ancaman tersebut telah berlalu, meski memperingatkan kemungkinan fluktuasi kecil pada permukaan laut.

Sementara itu, USGS menyebut gempa tersebut terjadi di kedalaman 57,1 kilometer. Namun, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii memperkirakan kedalaman gempa hanya sekitar 9,6 kilometer.

Badan meteorologi di Filipina dan Australia telah mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada ancaman tsunami di negara masing-masing. Otoritas di Selandia Baru juga menyatakan tidak ada risiko tsunami lokal.

Gempa berkekuatan 7,3 ini masuk dalam daftar puluhan gempa paling kuat yang pernah mengguncang wilayah sekitar Vanuatu dalam satu abad terakhir, menurut USGS. Situs USGS menyebutkan bahwa lempeng Australia bagian timur merupakan salah satu wilayah paling aktif secara seismik di dunia.

(bbn)

No more pages