Logo Bloomberg Technoz

Respons Gaikindo usai Kabar Insentif 3% untuk Mobil Hybrid

Sultan Ibnu Affan
17 December 2024 17:30

Pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023).  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023).  (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha industri otomotif masih belum bisa memastikan adanya insentif diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mampu mendongkrak penjualan mobil Hybrid.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan pemberlakuan insentif tersebut baru akan berlaku awal 2025.

"Kita [akan] monitor bersama apakah insentif ini bisa meningkatkan angka penjualan HEV [Hybrid Electric Vehicle] dan PHEV [Plug-in Electric Vehicle]," ujar Jongkie saat dihubungi, Selasa (17/12/2024).

Sepanjang Januari-November 2024 ini, penjualan seluruh jenis mobil di Indonesia memang terbilang lesu, dengan mengakumulasi penurunan 14,7% secara tahunan menjadi sebanyak 784.788 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 920.518 unit.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor. Berikut insentif khusus sektor industri kendaraan bermotor yang diberikan pemerintah.