Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham di bursa saham China telah kehilangan momentum kenaikannya sejak Oktober, karena langkah-langkah stimulus yang diumumkan oleh pihak berwenang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Obligasi pemerintah negara ini sekarang memberikan imbal hasil kurang dari setengah dari apa yang ditawarkan oleh Departemen Keuangan. Yuan dalam negeri juga melayang di dekat level terendah satu tahun, sementara indeks dolar mendekati level tertinggi sejak 2022.

Dengan adanya tantangan-tantangan ini, RRT mungkin akan terus berusaha untuk menghidupkan kembali momentum pertumbuhan dan membalikkan sentimen agar modal mengalir kembali ke aset-aset lokal dengan valuasi yang rendah, ujar Cheung.

Dalam pertemuan kebijakan utama minggu lalu, para pemimpin tertinggi China mengisyaratkan lebih banyak pinjaman dan pengeluaran publik pada tahun 2025 dan pergeseran fokus kebijakan ke konsumsi, dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi. Politbiro pengambil keputusan Presiden Xi Jinping bersumpah untuk menerapkan kebijakan moneter yang “cukup longgar” pada tahun 2025, yang mengisyaratkan lebih banyak penurunan suku bunga di masa mendatang.

Data resmi Chinabond juga menunjukkan institusi asing memangkas kepemilikan obligasi pemerintah China menjadi 2,08 triliun yuan (US$285,5 miliar) pada bulan lalu ke level terendah sejak September 2023. Investor China Daratan membeli sekuritas yang terdaftar di Hong Kong senilai HK$125 miliar (US$16 miliar) di bulan November, tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terakhir, menurut data Bloomberg.

(bbn)

No more pages