Logo Bloomberg Technoz

ESDM Soal Nasib RUU EBET: Belum Ada Hilalnya

Mis Fransiska Dewi
17 December 2024 15:20

Penerapan perusahaan teknologi untuk menghasilkan energi bersih dan dukung iklim hijau, termasuk pembangunan proyek panel surya. (Bloomberg)
Penerapan perusahaan teknologi untuk menghasilkan energi bersih dan dukung iklim hijau, termasuk pembangunan proyek panel surya. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengaku tidak tahu-menahu ihwal kelanjutan Rancangan Undang-undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET.

Hingga kini, rancangan undang-undang tersebut tidak kunjung disahkan, padahal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menargetkan bisa selesai pada Februari 2025.

“Belum ada hilalnya. Sejak kabinet baru [pemerintahan Presiden Prabowo Subianto] belum ada kelanjutannya, itu kan tulisannya carry over [dari pemerintahan sebelumnya],” kata Eniya saat ditemui di kantornya, Selasa (17/12/2024).

Menurut Eniya, dalam beleid RUU EBET terdapat penyesuaian dengan visi misi program pemerintahan Prabowo khususnya persoalan transisi energi. Penyesuaian itu seperti mempermudah ekosistem energi baru terbarukan (EBT) hingga investasi EBT.

Makanya, di RUU EBET itu kalau itu sudah disetujui ya. [Seperti] pasal yang mengenai semua badan usaha mendapatkan insentif. Semua badan usaha yang melakukan mitigasi iklim dan penurunan emisi mendapatkan insentif melalui nilai ekonomi karbon. Nah itu tertuang. Dan itu sudah disepakati,” jelas Eniya. 

PLTA Bawah Tanah Pertama di Indonesia di Cirata, Jawa Barat (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)