Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Merana, Besok BI Mungkin Tak Pangkas Bunga

Hidayat Setiaji
17 December 2024 12:10

Karyawan merapihkan uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember. Hasilnya akan diumumkan esok hari, Rabu (18/12/2024) termasuk suku bunga acuan BI Rate.

Menilai RDG terakhir 2024 tersebut, suara pasar terpecah, terbelah, tidak bulat. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga Senin (16/12/2024) pagi, sudah ada 27 analis/ekonom yang memberikan pandangan.

Dari 27 ekonom/analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus oleh Bloomberg, sebanyak 15 memperkirakan BI Rate akan bertahan di 6%. Sedangkan 12 lainnya memperkirakan suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Artinya, boleh dibilang peluang hold maupun cut hampir sama besar. Porsi yang memperkirakan BI Rate tetap adalah 55,55% dan yang mengestimasikan pemangkasan 25 bps adalah 44,44%.

Jika BI memilih mempertahankan suku bunga acuan di 6%, maka sepertinya alasan utama adalah menjaga stabilitas rupiah. Ya, mata uang Tanah Air memang tengah mengalami tekanan.