Kemudian, Bank Mandiri menorehkan angka laba bersih sebesar Rp12,6 triliun, mengalami kenaikan hingga 25,2% secara tahunan. Bersamaan dengan Net Interest Income yang bertumbuh 12,4% menjadi Rp23,9 triliun.
Adapun pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 12,36% secara konsolidasi, menjadi Rp1.205,46 triliun. Sejalan dengan beban provisi yang turun sebesar 7,8% secara tahunan, atau setara dengan Cost of Credit di 1,18%.
Bank BCA menempati posisi ketiga dengan mencatatkan kenaikan laba bersih mencapai 43% menjadi Rp11,5 triliun pada kuartal I-2023. Net Interest Income Bank BCA juga tumbuh double digit menjadi sebesar Rp18,5 triliun, dengan melesat 28% secara tahunan.
Pertumbuhan tersebut yang diraih Bank BCA ditopang oleh kenaikan volume kredit, dengan pencapaian pertumbuhan kredit mencapai 12% sepanjang kuartal I-2023, menjadi Rp713,8 triliun. Beban provisi Bank BCA juga turun 48,2% dibandingkan dengan kuartal I-2022 kemarin.
Keempat, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau Bank BNI berhasil mencatat rekor pertumbuhan laba bersih dengan pertumbuhan 31,8% mencapai Rp5,2 triliun. Raihan ini menjadi laba kuartalan tertinggi sepanjang sejarah. Pencapaian ekspansif juga ditorehkan pada Net Interest Income Bank BNI yang naik 12,7% menjadi Rp10,4 triliun.
Peningkatan pendapatan Bank BNI juga ditopang dari total kredit yang disalurkan pada kuartal I-2023 mencapai Rp634,3 triliun. Realisasi diikuti dengan beban provisi yang turun mencapai 40,3% secara tahunan, dengan Cost of Credit yang terjaga pada level 1,4%.
Menariknya, selain pencapaian laba bersih yang tinggi dan semakin meningkat. Pada sisi kualitas aset juga terus menunjukan perbaikan, dengan angka restrukturisasi kredit yang terus mencatatkan penurunan, bersamaan dengan Loan at Risk (LaR) yang juga mencatatkan penurunan.
Tercatat, restrukturisasi kredit Bank BRI turun secara efektif, saat ini hanya sebesar Rp99,8 triliun. Sementara LaR turun hingga level 16,4%, dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang mana kala itu LaR mencapai level 22,6%.
Selanjutnya, restrukturisasi kredit Bank Mandiri juga turun menjadi Rp44,8 triliun. LaR juga turun menuju level 11,3% pada kuartal I-2023. Sekadar informasi, pada kuartal IV-2022 LaR Bank Mandiri sebesar 11,7%, dan jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 kala itu LaR mencapai 16,6%.
Bank BCA restrukturisasi kreditnya juga kompak mencatatkan penurunan ke level Rp57,4 triliun, bersamaan dengan LaR yang juga mencetak penurunan ke level 9,5%.
Senada, kredit yang direstrukturisasi oleh Bank BNI juga terus menurun menjadi tersisa Rp45,8 triliun, atau sama dengan 7,3% dari total kredit. Angka ini jauh menurun dari kuartal I-2022 yang masih mencapai 12% dari total kredit. LaR Bank BNI juga turun menjadi level 16,3%.
Secara kinerja dan data yang tersaji di atas, tren perbaikan kualitas aset oleh Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA dan Bank BNI akan terus berlanjut kedepannya, di mana hal ini juga akan diperkuat dengan LaR coverage yang tinggi sehingga dapat menopang kinerja keuangan secara keseluruhan.
(fad/dba)