"Kami juga harus sangat fokus pada tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintahan Amerika yang baru terkait dengan kemungkinan penerapan tarif," tambah LeBlanc.
Pengunduran diri Freeland, yang diumumkan secara terbuka melalui sebuah unggahan media sosial pada pukul 9 pagi waktu Ottawa, menyebabkan kebingungan dan kegaduhan di ibu kota Kanada. Freeland dijadwalkan memberikan pembaruan mengenai situasi fiskal dan ekonomi pemerintah pada sore hari.
Setelah pengumuman pengunduran dirinya, pejabat di departemen keuangan yang berada di gedung tidak jauh dari Parliament Hill, mempersiapkan dokumen untuk diserahkan kepada wartawan, ekonom, dan lainnya di bawah embargo. Tanpa adanya menteri, pejabat tersebut menjaga dokumen tersebut selama berjam-jam sebelum akhirnya membagikannya.
Sementara itu, para lawan politik Trudeau, bahkan beberapa anggota partainya sendiri, semakin mendesak perdana menteri untuk mengundurkan diri. Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru — yang telah membantu pemerintah dengan mendukung anggaran dan undang-undang lainnya — menyatakan bahwa Trudeau harus mundur. Pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre, yang diperkirakan akan memenangkan pemilu berikutnya, mengulangi seruannya agar pemerintah membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu nasional.
"Kekacauan terjadi di Ottawa saat ini," kata Doug Ford, Perdana Menteri Ontario.
Dokumen dari departemen keuangan menunjukkan bahwa posisi keuangan pemerintah sedang memburuk. Defisit anggaran untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret melonjak lebih dari 50%, menjadi C$62 miliar (sekitar Rp698 triliun). Defisit untuk tahun fiskal saat ini diperkirakan akan mencapai C$48,3 miliar, sekitar 20% lebih tinggi dari proyeksi yang dibuat pada bulan April.
Freeland, seorang mantan jurnalis, telah menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2020 dan memegang sejumlah posisi senior di kabinet sebelumnya. Namun, dia mengungkapkan bahwa dia tidak bisa melanjutkan tugasnya di kabinet karena perbedaan pandangan dengan Trudeau terkait kebijakan fiskal dan respons terhadap Trump.
“Negara kita hari ini menghadapi tantangan serius,” tulis Freeland dalam surat pengunduran dirinya. “Kita harus menghadapinya dengan sangat serius. Itu berarti menjaga keuangan negara tetap kuat hari ini, agar kita memiliki cadangan yang mungkin diperlukan untuk perang tarif yang akan datang. Itu juga berarti menghindari trik politik yang mahal, yang tidak dapat kita bayar dan yang membuat orang Kanada meragukan apakah kita menyadari beratnya situasi ini.”
Istilah “gimmick politik” kemungkinan merujuk pada pengumuman bulan lalu bahwa pemerintah berencana untuk memberikan libur pajak penjualan selama dua bulan untuk barang-barang tertentu, seperti mainan dan pohon Natal, serta mengirimkan cek sebesar C$250 kepada jutaan warga Kanada. Libur pajak ini sudah dimulai, namun sejauh ini pemerintah tampaknya belum mendapatkan dukungan politik yang cukup untuk mengesahkan cek bantuan tersebut di House of Commons.
Premier Alberta, Danielle Smith, yang kritis terhadap Trudeau, mengecam klaim perdana menteri yang menyatakan dirinya sebagai pendukung kuat perempuan di politik. Selama masa jabatannya, Trudeau telah memiliki jumlah perempuan dan laki-laki yang hampir setara di kabinetnya. Namun, Freeland bukanlah perempuan pertama yang terlibat konflik dengan perdana menteri selama sembilan tahun masa pemerintahannya.
"Yang bisa saya katakan adalah bahwa Alberta telah memiliki tiga perdana menteri perempuan, namun tidak ada seorang perempuan pun yang menjadi pemimpin Partai Liberal federal," kata Smith kepada wartawan. "Jadi saya rasa, mungkin ini adalah kesempatan bagi seseorang yang mengklaim dirinya sebagai pendukung perempuan, untuk membuktikannya."
Penunjukan LeBlanc akan meredakan spekulasi bahwa Trudeau akan menarik Mark Carney, mantan gubernur Bank of Canada dan Bank of England, untuk bergabung dengan pemerintah. Carney kini memegang sejumlah peran filantropis dan bisnis, termasuk sebagai ketua Brookfield Asset Management dan Bloomberg Inc.
(bbn)
