Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024), dibuka melemah. Pada pukul 9.10, indeks kehilangan 24,46 poin atau setara dengan melemah 0,34% ke level 7.234.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 1,03 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,03 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 120.449 kali.
Sebanyak 174 saham menguat, dan 201 saham melemah. Sementara, 198 saham tidak bergerak.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global dan juga dalam negeri. Keputusan suku bunga oleh sejumlah Bank Sentral, termasuk Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed), yang dijadwalkan minggu ini, termasuk Bank Indonesia, BI Rate, memicu kehati-hatian pasar.
“Momentum jangka pendek kemungkinan akan dipengaruhi oleh komentar Gubernur The Fed, Jerome Powell, setelah pengumuman, serta data penjualan ritel atau Indeks Harga PCE yang bisa mengejutkan pasar,” ujar Chris Larkin, Managing Director untuk perdagangan dan investasi di E*Trade dari Morgan Stanley, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Jika The Fed mengambil langkah ‘Hawkish’ dalam pemangkasan suku bunga, hal itu dianggap mencerminkan kekuatan Ekonomi AS mendasar yang dapat memperluas optimisme di pasar saham nantinya, menurut Tony DeSpirito, Kepala Investasi Global untuk Ekuitas Fundamental di BlackRock, melalui wawancara dengan Bloomberg TV.
Pasar masih memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan memangkas suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch Tools, peluang Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 4,25–4,5% mencapai 98,2%.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan alias BI Rate pada esok hari, Rabu (18/12/2024).
Untuk keputusan Rapat Dewan gubernur bulan Desember ini, suara pasar terbelah. Dari 31 Ekonom/ Analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus oleh Bloomberg pada Selasa (17/12/2024) pagi, sebanyak 18 memperkirakan BI Rate akan bertahan di 6%.
Sedangkan 13 lainnya memperkirakan suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.
Artinya, boleh dibilang peluang hold maupun cut sama kuat. Porsi yang memperkirakan BI Rate tetap adalah 58,1% dan yang mengestimasikan pemangkasan 25 bps adalah 41,9%.
Jadi sebelum semua terang-benderang, yaitu saat Gubernur Perry Warjiyo membacakan keputusan, maka sepertinya pasar akan cenderung wait and see.
(fad)