Logo Bloomberg Technoz

Upaya Moskow semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir, dengan Staf Umum Ukraina dalam pembaruan lini depan pada Senin melaporkan bahwa 38 serangan berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ukraina di wilayah tersebut dalam sehari terakhir.

Tentara Korut sangat penting bagi Rusia, menyediakan pasokan tenaga manusia yang stabil sejak dikerahkan pada bulan Oktober. Pejabat Ukraina dan Barat menggambarkan kemunculan mereka di medan perang sebagai eskalasi besar oleh Moskow.

Pyongyang juga diyakini siap mengirimkan ribuan tentara lagi ke Moskow, karena Presiden Vladimir Putin berupaya melanjutkan pertempuran di Ukraina tanpa mengumumkan mobilisasi baru yang tidak populer.

Pengamat militer Ukraina terkemuka, Yury Butusov, mengatakan pada Minggu bahwa dua brigade serangan Ukraina yang berbasis dekat Sudzha, kota terbesar yang direbut Ukraina di wilayah Kursk, berhasil memukul mundur serangan besar-besaran oleh pasukan Korea Utara yang mendapat dukungan tembakan dari tentara Rusia.

Pasukan Korea Utara itu menderita kerugian besar saat maju tanpa berhenti atau mengevakuasi yang terluka, katanya. Taktik ini mengingatkan pada gelombang manusia yang digunakan Pyongyang selama Perang Korea pada awal 1950-an, tambahnya. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Menurutnya, pasukan Korut bertempur di area yang sangat diperebutkan tanpa perlindungan kendaraan lapis baja, kata Andriy Kovalenko, kepala Pusat Kontra Propaganda Ukraina, dalam sebuah posting di Telegram pada Senin. Mereka "terbiasa menyerbu area sempit dari beberapa arah secara bersamaan," katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah memberi sinyal bahwa perebutan wilayah Kursk merupakan bagian dari rencana Kyiv untuk memaksa Rusia melakukan pembicaraan damai.

(bbn)

No more pages