Saat harga minyak nabati pesaing lebih murah, maka keuntungan untuk menggunakan CPO akan berkurang. Sebab, berbagai komoditas ini bisa saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif hatian (daily time frame), CPO kini menghuni zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42,36. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling kecil, sangat jenuh jual (oversold).
Dalam waktu dekat, sepertinya tekanan terhadap harga CPO belum selesai. Ada kemungkinan harga CPO akan menguji Moving Average (MA) 50 di MYR 4.745/ton. Jika tertembus, maka target selanjutnya adalah MYR 4.729/ton.
Sedangkan target resisten terdekat ada di MYR 4.823/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik lagi ke arah MYR 4.862/ton.
(aji)