Logo Bloomberg Technoz

Harga emas rasanya akan bergerak hati-hati karena investor memasang mode wait and see. Pada Kamis (19/12/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan mengumumkan suku bunga acuan terbaru.

Pasar masih memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, peluang Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 4,25-4,5% mencapai 98,2%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.

Analisis Teknikal

Jadi, bagaimana dengan proyeksi harga emas hari ini? Apakah ruang kenaikan masih terbuka atau waspadai risiko koreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih agak tersangkut di zona bearish. Terlihat dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,08.

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun, RSI emas tipis saja di bawah 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 16,69. Di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, sepertinya harga emas akan bergerak di rentang sempit (tight range). Target resisten ada di kisaran US$ 2.652-2.658/troy ons.

Sedangkan target support ada di rentang US$ 2.651-2.645/troy ons.

(aji)

No more pages