Pengunduran diri Freeland langsung berdampak pada pasar. Nilai tukar dolar Kanada turun ke C$1.4271 per dolar AS, sementara hasil obligasi melonjak, dengan obligasi dua tahun mencapai 3,05%. Pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre, menyerukan pemilu baru.
"Ini momen serius. Mandat pemerintahan ini harus berakhir. Tidak bisa dibiarkan terus begini," ujar Poilievre.
Kepergian Freeland, salah satu menteri paling setia Trudeau yang memegang jabatan senior selama sembilan tahun pemerintahannya, menjadi pukulan berat. Partai Liberal Trudeau saat ini tertinggal sekitar 20 poin dari Partai Konservatif dalam jajak pendapat publik, sementara pemilu dijadwalkan tahun depan.
Dalam surat pengunduran dirinya, Freeland menyoroti ancaman "nasionalisme ekonomi agresif" Trump, termasuk rencana tarif 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko. Langkah ini dinilai sangat berbahaya bagi ekonomi Kanada.
“Kita menghadapi tantangan serius. Ancaman ini harus kita tanggapi dengan sangat serius. Ini berarti menjaga stabilitas fiskal hari ini agar kita memiliki cadangan untuk menghadapi perang tarif yang mungkin terjadi,” tulis Freeland.
Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap sebagai "gimmick politik," seperti pengumuman libur pajak penjualan dua bulan untuk barang tertentu, termasuk mainan dan pohon Natal, serta rencana cek bantuan sebesar C$250 untuk jutaan warga Kanada. Kebijakan tersebut diperkirakan menelan biaya lebih dari C$6 miliar tetapi belum memiliki dukungan suara cukup untuk lolos di parlemen.
Komentar Freeland soal "stabilitas fiskal" dianggap sangat penting oleh para analis. “Ketika seorang menteri keuangan menyatakan bahwa tidak ada ruang fiskal, itu akan memicu aksi jual obligasi,” kata Rishi Mishra dari Futures First Canada Inc.
Dalam suratnya, Freeland mengungkapkan bahwa Trudeau pada Jumat lalu menawarkan posisi baru untuk mengelola hubungan Kanada-AS tanpa portofolio menteri. Namun, Freeland merasa "satu-satunya langkah yang jujur adalah mengundurkan diri dari kabinet."
Pengunduran diri Chrystia Freeland terjadi di saat Trudeau menggandakan upaya untuk merekrut Mark Carney, Ketua Brookfield Asset Management, ke dalam pemerintahan. Namun, menurut seorang pejabat yang berbicara kepada Bloomberg News dengan syarat anonim, arah pembicaraan ini masih belum jelas.
Pada Juli lalu, Trudeau mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah berusaha meyakinkan Carney untuk terjun ke dunia politik selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, Carney setuju menjadi penasihat ekonomi Partai Liberal. Mantan Gubernur Bank Sentral Kanada dan Bank Sentral Inggris ini juga aktif dalam berbagai kegiatan filantropi dan bisnis, termasuk menjabat sebagai Ketua Bloomberg Inc.
Trudeau kini menghadapi kenyataan pahit: dua Menteri Keuangannya mundur dalam kurun waktu sedikit lebih dari empat tahun. Chrystia Freeland, yang merupakan perempuan pertama yang memegang jabatan ini di Kanada, ditunjuk pada 2020 menggantikan Bill Morneau setelah ketidaksepakatan Morneau dengan Trudeau terkait pengeluaran program bantuan Covid-19.
Dalam surat pengunduran dirinya, Freeland menyatakan bahwa ia tetap berencana mencalonkan diri kembali dalam pemilu untuk wilayah Toronto yang diwakilinya.
Dominique Lapointe dari Manulife Investment Management menyatakan melalui email bahwa pengunduran diri Freeland menambah lapisan ketidakpastian baru bagi Kanada, terutama saat negara itu menghadapi periode volatilitas terkait pemerintahan baru di Amerika Serikat.
Sementara itu, gejolak kabinet tidak hanya melibatkan Freeland. Menteri Perumahan Sean Fraser juga mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu malam, menambah tekanan bagi Trudeau di tengah kondisi politik dan ekonomi yang semakin rumit.
(bbn)