"Untuk trafik disampaikan, jadi pertumbuhan trafik di mobile sendiri sekitar 14,8% di periode Nataru. Jadi, dibandingkan tahun lalu tumbuh lebih besar sekitar 14,8%," ungkap Indra.
"Kalau data, data internet itu sampai akhir tahun total kita akan targetkan 1.900 petabyte. Kemudian di daily peak itu sekitar 64 petabyte. 64 petabyte itu yang kita hitung kenaikannya sekitar 14,8%."
Sementara itu, trafik SMS meningkat sebesar 4,26% pada momen Nataru, meskipun kontribusinya terhadap total penggunaan layanan tetap lebih kecil dibandingkan data.
Penurunan voice sebesar 5,37%, juga menunjukkan bahwa pelanggan semakin mengandalkan platform berbasis data untuk komunikasi.
Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, pada kesempatan yang sama menambahkan bahwa periode Nataru menjadi momen puncak kedua terbesar setelah Ramadan dan Idul Fitri.
Selama Nataru, Telkomsel memprediksi pertumbuhan trafik secara keseluruhan mencapai 5-7% yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan grup Telkom.
Dengan dominasi penggunaan data, Telkomsel klaim terus memperkuat infrastruktur dan layanan berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Karena pertama itu di [momentum] Ramadan-Idul Fitri. [Oleh karena] itu kita proyeksikan tumbuh sekitar 5-7%," terangnya.
Sebagai catatan, hingga tahun 2024 jumlah pengguna internet telah mencapai 221,6 juta orang atau 79,5% dari total populasi di RI.
Adapun tingkat penetrasi internet di Indonesia mengalami peningkatan dari 78,19% menjadi 79,5% yang mana didominasi oleh generasi milenial.
(wep)