Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Tak Mampu Bangkit, Masih Tenggelam di Rp16.000an/US$

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 December 2024 16:19

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mengakhiri perdagangan di pasar spot pada hari pertama pekan ini dengan pelemahan lanjutan, masih terjebak di zona muram Rp16.000-an per dolar Amerika Serikat.

Namun, bila dibandingkan mata uang Asia lain, pelemahan rupiah termasuk kecil yakni hanya 0,03% saja ke level Rp16.000/US$. Bandingkan dengan peso Filipina 0,37% atau yuan Tiongkok 0,11%. 

Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/JISDOR) ditutup melemah 0,20%. JISDOR merupakan harga spot USD/IDR yang disusun berdasarkan kurs transaksi USD/IDR terhadap rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia secara real time.

Tekanan yang masih membebani gerak rupiah tak lain karena arus jual yang masih besar di pasar keuangan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus cukup dalam ke level 7.233. Sementara di pasar surat utang, mayoritas tenor Surat Berharga Negara (SBN) naik imbal hasilnya, indikasi tekanan jual yang menurunkan harga.

Yield 10Y kini ada di 7,07%, sedangkan tenor 15Y di 7,13%. Tenor pendek 1Y dan 2Y bertahan di 7,00% dan 6,98%.