Logo Bloomberg Technoz

Rencana RI ‘Timbun’ Minyak, BBM, LPG: Asing Tak Boleh Terlibat

Redaksi
16 December 2024 16:30

Fasilitas penyimpanan minyak. (dok Bloomberg)
Fasilitas penyimpanan minyak. (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal memperingatkan agar kebijakan Cadangan Penyangga Energi (CPE), termasuk untuk stok minyak, harus sepenuhnya dibiayai pemerintah tanpa ada intervensi asing.

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi, pemerintah memang berencana membangun buffer stock sektor energi hingga 2035.

CPE nantinya akan berupa stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin sejumlah 9,64 juta barel, gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) sebanyak 525,78 ribu metrik ton, dan minyak bumi sebesar 10,17 juta barel hingga 2035. Mayoritas bakal berasal dari impor.

“Itu harus dibiayai pemerintah. Jangan ada keterlibatan asing, karena itu untuk [antisipasi] hal darurat, yang tanggung jawabnya sepenuhnya di tangan pemerintah,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (15/12/2024).

Dok. PT Pertamina International Shipping (PIS)

Moshe melanjutkan penyediaan cadangan negara—untuk komoditas apapun — demi antisipasi kejadian kahar atau force majeure harus menjadi tanggung jawab penuh pemerintah, untuk menghindari konflik kepentingan dengan investor.