Logo Bloomberg Technoz

Nilai tersebut, maksimal sebesar Rp218,56 miliar, merupakan emisi dari saham baru. Sedang sisa paling banyak Rp405,9 miliar berasal dari saham divestasi RAJA.

Raharja Energi Cepu akan menggunakan sekitar Rp 157,36 miliar dari total hasil IPO untuk pinjaman ke anak usaha, yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), untuk pemenuhan kewajiban pembayaran Cash Call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung dengan jumlah sekitar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 159,42 miliar. 

Kekurangan dana sekitar Rp 2,05 miliar akan dilunasi dengan dana yang direncanakan bersumber dari kas internal RATU. 

Kemudian, jika dana tersebut telah dikembalikan kepada Raharja Energi, akan digunakan oleh perseroan untuk pengembangan usaha, khususnya studi kelayakan pada blok-blok migas.

Kedua, sekitar Rp34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi, yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Dana itu akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran Cash Call dari ExxonMobil Cepu Ltd. Dalam rangka pengelolaan Blok Cepu dengan jumlah sekitar US$2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar.

Kekurangan dana sekitar Rp102,50 juta akan dilunasi dengan dana yang direncanakan bersumber dari kas internal RATU. 

Selanjutnya, dalam hal dana tersebut telah dikembalikan kepada perseroan, akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha, khususnya studi kelayakan pada blok-blok migas.

Berikut jadwal IPO Raja Energi Cepu, yang kabarnya akan menggunakan kode saham RATU saat listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  • Masa penawaran awal: 17-23 Desember 2024
  • Tanggal efektif: 30 Desember 2024
  • Masa penawaran umum: 2-6 Januari 2025
  • Tanggal penjatahan: 6 Januari 2025
  • Distribusi saham: 7 Januari
  • Pencatatan atau listing di BEI: 8 Januari 2025

IPO Raharja Energi dikaitkan dengan pemilik Grup Barito, Prajogo Pangestu. Dia disebut-sebut akan menjadi anchor buyer dalam perhelatan tersebut. 

Agus Salim Pangestu, Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang juga merupakan anak pertama Prajogo Pangestu, belum bersedia memberikan komentar soal isu tersebut. 

(red)

No more pages