Logo Bloomberg Technoz

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan EV di tingkat wholesales pada November 2024 mencapai 4.730 unit, naik tipis dari bulan sebelumnya sebanyak 4.329 unit.

Secara kumulatif, penjualan EV  di Indonesia sepanjang Januari—November 2024 mencapai 32.277 unit, melesat hampir dua kali lipat dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 17.060 unit.

Selisih Harga

Riset terbaru BloombergNEF mengungkapkan, harga paket baterai (battery pack) di tingkat global anjlok 20% menjadi US$115 per kilowatt hour (kWh) pada 2024. Angka tersebut sekaligus merupakan penurunan tertajam dalam tujuh tahun terakhir.

Tren tersebut diproyeksi berlanjut pada tahun-tahun mendatang dan akan makin mempersempit selisih harga antara kendaraan listrik atau EV dan mobil bertenaga bahan bakar minyak (BBM).

Menurut proyeksi BNEF, harga EV berpeluang turun ke level yang sama dengan kendaraan bermesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE) paling cepat pada 2026.

Pada tahun tersebut, harga rata-rata baterai diperkirakan turun di bawah US$100/kWh, patokan yang sering dirujuk sebagai titik paritas harga.

Hal ini setidaknya telah tercapai di pasar China, di mana harga baterai EV rata-rata berada di bawah harga baterai bertenaga bensin, menurut laporan tersebut.

“China sendiri diperkirakan memproduksi sel baterai yang cukup untuk memenuhi 92% dari total permintaan global sebesar 1,2 terawatt hour [tWh] untuk segmen EV dan penyimpanan stasioner pada tahun 2024,” kata laporan tersebut, dikutip Bloomberg.

“Hal ini memberikan tekanan ke bawah pada harga baterai. Produsen yang lebih kecil ditantang oleh rekan-rekan mereka yang lebih besar, ditekan untuk menurunkan harga sel dan memangkas margin untuk pangsa pasar.”


– Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi

(wdh)

No more pages