Logo Bloomberg Technoz

Utang Luar Negeri Melonjak Hingga 200%, Ini Alasan Kemenkeu

Dovana Hasiana
16 December 2024 09:01

Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan menjelaskan terdapat dua alasan yang melandasi penarikan pinjaman luar negeri (bruto) melonjak hingga 219% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2025 dibanding dengan 2024.

Sekadar catatan, penarikan pinjaman luar negeri (bruto) pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 tercatat Rp216,49 triliun. Angka ini meningkat 219,54% secara tahunan dibanding Rp67,75 triliun pada APBN 2024.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelaskan alasan pertama adalah pinjaman merupakan instrumen yang lebih tidak sensitif dibanding pergerakan suku bunga di pasar melalui penerbitan surat berharga negara (SBN).

"Bedanya SBN ke pasar, pinjaman ke kreditur [melalui] multilateral atau bilateral. Kenapa pinjaman kita besarkan? untuk mengurangi kita ke pasar, pasar ter-expose dengan risiko pasar yang bergerak apalagi dalam situasi saat ini di global, dinamika sangat tinggi," ujar Sumito saat ditemui di kantornya, dikutip Senin (16/12/2024).

Kedua, kata Suminto, sebagai pelengkap dari SBN, sehingga penerbitan SBN dapat dijaga level penerbitannya. Target pembiayaan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada APBN 2025 adalah Rp642,56 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Rp666,44 triliun pada APBN 2024.