Logo Bloomberg Technoz

Indeks Dolar AS Makin Digdaya, Kian Mengancam Nasib Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 December 2024 07:10

Rupiah terpuruk ke level terlemah sejak Agustus akibat keperkasaan dolar AS makin kuat (Bloomberg)
Rupiah terpuruk ke level terlemah sejak Agustus akibat keperkasaan dolar AS makin kuat (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih akan menghadapi tekanan yang memberatkan setelah pekan lalu merosot nilainya 0,91%, hingga sempat menjebol level psikologis Rp16.002/US$ pada perdagangan Jumat dan ditutup di pasar spot di level Rp16.009/US$.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) pekan lalu ditutup ke level 107, tertinggi sejak 26 November lalu. Kenaikan dolar AS yang makin tak terbendung berlangsung ketika tingkat imbal hasil Treasury, surat utang AS, makin melesat di semua tenor.

Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, yield UST-2Y naik 5,4 bps ke level 4,24%, lalu tenor 5Y naik 6,7 bps ke kisaran 4,25%. Adapun tenor 10Y naik 6,9 bps ke level 4,39% dan tenor 20Y ada di 4,68%.

Lanskap global itu potensial menekan rupiah yang dalam sepekan terakhir sudah tergilas berulang kali oleh sentimen bearish pasar global. Nilai rata-rata arus keluar modal asing dari pasar saham domestik dalam 5 hari terakhir sudah melampaui rata-rata 20 hari, yaitu mencapai US$33,8 juta dibanding US$30,5 juta, berdasarkan data otoritas bursa yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Alhasil, rupiah tergerus baik di pasar spot maupun forward. Pada penutupan bursa New York pekan lalu, rupiah NDF-1M ditutup melemah di Rp16.050/US$. Sedangkan NDF-1W ditutup di Rp16.041/US$.