Logo Bloomberg Technoz

Pengamat: Tren Rupiah Ambles Berlanjut, Peluang Terlemah Rp16.200

Muhammad Fikri
15 December 2024 13:45

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pekan ini kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh di angka Rp16.000/US$, dengan titik tertinggi di Rp16.008,5/US$. Pelemahan kurs rupiah diantaranya akibat dari kuatnya dolar AS, serta ketegangan geopolitik dunia. Pekan depan tren masih terus melemah dengan kisaran Rp15.900-Rp16.200/US$.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan dalam sepekan ke depan, penguatan dolar AS terhadap berbagai mata uang utama dunia diperkirakan akan masih berlanjut, yang menyebabkan nilai rupiah yang tetap tertekan.

“Minggu depan, investor mengantisipasi RDG BI [Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia] dan FOMC [Federal Open Meeting Committee] untuk petunjuk kebijakan ke depannya,” kata Lukman kepada Bloomberg Technoz saat dihubungi, Minggu (15/12/2024)

Lukman memperkirakan ke depan regulator moneter di Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga, sedangkan the Fed diperkirakan akan memangkas 25 bps.

Para investor juga saat ini masih menunggu data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS untuk mengukur tingkat inflasi negeri Adikuasa tersebut.