"Selain itu, ketidakstabilan kondisi di beberapa negara, terutama di Asia, Eropa serta Timur Tengah, dan secara khusus di Ukraina juga akan meningkatkan risiko geopolitik," ujar Mahendra.
Di tengah perkembangan itu, dia mengklaim kinerja perekonomian global secara umum membaik, terutama berasal dari ekspektasi di mayoritas negara-negara utama. Hal itu ditandai dengan indikator pasar tenaga kerja dan permintaan domestik AS kembali menguat. Selain itu, kinerja sektor produksi China juga kembali meningkat, meskipun tekanan terhadap permintaan berlanjut. Indikator ekonomi Eropa juga cenderung membaik.
Mahendra menilai perkembangan itu akan mendorong bank sentral global lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter.
(lav)
No more pages