Meskipun dekrit tersebut dicabut dalam beberapa jam, gejolak politik yang ditimbulkan menekan sektor pariwisata pada saat Korea Selatan sedang berupaya menarik pengunjung asing untuk mencapai tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Meskipun terlalu dini untuk menilai dampak langsung dari krisis terhadap jumlah kedatangan, tanda-tanda mulai menunjukkan bahwa turis China menghindari negara tersebut hingga situasi mereda. Jumlah wisatawan dari China, yang merupakan proporsi terbesar dari kedatangan wisatawan asing, diperkirakan menurun sekitar 19% pada kuartal pertama, menurut Bloomberg Intelligence, di tengah kekhawatiran tentang protes dan pemogokan.
Sekitar 20% janji temu oleh pasien asing di rumah sakit Korea telah dibatalkan, sebagian besar oleh pasien Tiongkok yang mencari operasi plastik atau perawatan kecantikan, kata Kim Jin Kuk, seorang dokter mata yang memimpin Asosiasi Promosi Wisata Medis Korea.
Ada kekhawatiran yang meningkat di industri medis Korea Selatan yang terkenal bahwa wisatawan mungkin ragu untuk mengunjungi negara tersebut untuk perawatan, yang akan berdampak besar pada pendapatan mereka.
Meski begitu, ada sekitar 3.000 influencer asing yang tinggal di Korea dan mereka mengunggah postingan di media sosial untuk menyatakan bahwa Seoul aman untuk dikunjungi, kata Kim.
“Semua orang sedang berjuang,” kata Park In Chul, kepala Asosiasi Pariwisata Seoul. Tidak ada tanda-tanda wisatawan membatalkan reservasi hotel sejauh ini, tetapi “tidak ada pemesanan baru sama sekali,” ujarnya.
Dalam upaya menjadikan kota ini sebagai destinasi internasional utama selama musim liburan puncak, pemerintah kota Seoul akan menggelar acara tahunan "Winter Festa" terbesar yang pernah ada di Gwanghwamun Square mulai Jumat ini.
Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon, berkomitmen untuk melanjutkan festival sesuai jadwal, tetapi berencana menggunakan sebagian dana darurat kota untuk memberi kompensasi kepada bisnis lokal dan memproduksi video promosi yang menekankan bahwa Seoul aman untuk dikunjungi.
Beberapa festival lokal telah mengurangi skala acara menyusul pembatalan dekrit darurat militer yang telah merusak suasana perayaan masyarakat. Menteri Kebudayaan mengatakan ia meminta penyelenggara untuk melanjutkan festival sesuai rencana agar perekonomian tetap berjalan dan masyarakat dapat menemukan penghiburan dalam kegiatan semacam itu.
Yu, yang dikenal sebagai aktor sebelum menjadi Menteri Kebudayaan, telah mengajukan visi besar untuk mengembangkan distrik baru yang didedikasikan untuk film, program televisi, dan musik bertema Korea pada tahun 2035. Ia juga mendorong lebih banyak dana pemerintah untuk rumah produksi film dan televisi yang sedang berjuang secara finansial karena sebagian besar uang di industri tersebut mengalir ke platform streaming global dan aktor.
“Kami tidak melihat dampak besar pada rencana dan anggaran kami untuk tahun depan,” katanya.
“Dan tidak peduli siapa yang akan berkuasa, konten adalah tren besar yang tidak bisa diabaikan.”
(bbn)