Adapun proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,2%. Dibandingkan dengan tahun lalu, PPI meningkat 3% — yang merupakan kenaikan terbesar sejak 2023.
Data inflasi produsen mengikuti rangkaian data inflasi Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang diawasi lebih ketat, yang menunjukkan pada Rabu (11/12/2024) inflasi dasar tetap kuat untuk bulan keempat.
Data penting berikutnya, pengajuan tunjangan pengangguran AS lompat ke level tertinggi dalam dua bulan pada minggu lalu, saat mendekati liburan tahun baru ketika data berfluktuatif.
Klaim Awal meningkat 17.000 menjadi 242.000 dalam pekan pada 7 Desember. Prakiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom adalah 220.000 pengajuan.

Klaim lanjutan, proksi untuk jumlah orang yang menerima tunjangan, meningkat menjadi 1,89 juta pada minggu sebelumnya, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis semalam.
Jumlah aplikasi berulang telah berada di level tertinggi dalam tiga tahun selama hampir dua bulan, yang mencerminkan jelas orang-orang yang menganggur membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Data Ekonomi AS yang dirilis semalam memberikan gambaran yang campur aduk tentang kondisi perekonomian secara luas. Klaim Pengangguran mingguan naik lebih tinggi dari perkiraan, sementara data inflasi produsen menunjukkan hasil yang bervariasi, salah satunya kenaikan karena lonjakan harga telur.
Perkembangan ini membuat peluang penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve masih tetap terjaga, meski ada penurunan tipis.
Mengutip CME FedWatch pagi ini, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 4,25–4,5% pada rapat 18 Desember adalah 96,7%. Turun tipis dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 97,5%.
Tim Research Phillip Sekuritas juga memaparkan, data Inflasi (CPI) AS keluar sesuai ekspektasi pasar sehingga membuka jalan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga bulan ini.

Federal Reserve mulai memangkas suku bunga acuan di bulan September dari level tertinggi dalam dua dekade untuk mendukung pasar tenaga kerja AS yang melambat setelah berhasil menekan inflasi turun hampir mencapai target 2%.
“Suku bunga yang lebih rendah selain akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendongkrak harga berbagai instrumen investasi, tapi juga dapat kembali memicu tekanan inflasi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, Wall Street alami pullback pada perdagangan Kamis (12/12). Pullback ini dipicu oleh respon pasar terhadap kenaikan realisasi U.S. Initial Jobless Claims.
“Meski demikian, peluang pemangkasan sebetulnya masih sangat tinggi,” mengutip riset Phintraco.
Dari sisi Analisis Teknikal, IHSG alami pullback akibat indikasi profit taking pada perdagangan Kamis kemarin. IHSG tutup di dalam support area 7.350–7.400 pada perdagangan Kamis.
“Toleransi pullback sampai dengan 7.350 masih dapat diberikan bagi IHSG, sebelum kembali ke bullish reversal trend.”
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ISAT, HRUM, ICBP, INCO, ANTM, dan DKFT.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, penguatan IHSG mulai tertahan resisten MA-60 di 7.483,
“IHSG mulai mengalami koreksi sesuai antisipasi kita sebelumnya. Ada potensi koreksi tertahan di salah satu area support 7.341 atau 7.255,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (13/12/2024).
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, ISAT, dan MAPA.
(fad/hps)