Selain itu, proyeksi itu juga lebih rendah dibanding perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disampaikan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (World Bank) bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 5,1% pada 2025.
"Kami memiliki prospek pertumbuhan sebesar 5% pada 2025, dari sisi inflasi juga tetap rendah 2,8%," ujar Jiro.
Di sisi lain, ADB juga mengatakan bakal memberikan dukungan pada aspek untuk meningkatkan produktivitas, kemampuan dan daya saing dalam bentuk pembangunan sumber daya manusia (SDM), seperti yang selama ini diberikan.
Sekadar catatan, Presiden Prabowo Subianto percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi RI bisa mencapai 8% dalam dua hingga tiga tahun pemerintahannya nanti.
Dalam forum Qatar Economic Forum, hari ini, Rabu (15/5/2024), Prabowo berbicara akan melanjutkan kebijakan hilirisasi mineral dan sumber daya alam untuk mempercepat industrialisasi, sejalan dengan fokus untuk mendorong produksi pertanian, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Prabowo juga menyatakan, ia akan mendorong pergeseran ke ekonomi hijau dan pemenuhan sumber daya energi dari domestik. Indonesia juga akan melanjutkan kebijakan mendorong produksi biodiesel.
Prabowo berbicara dalam forum Qatar Economic Forum yang diadakan oleh pemerintah Qatar bekerjasama dengan Bloomberg.
Dalam forum yang sama, Prabowo juga menyatakan saatnya bagi Indonesia untuk lebih berani membelanjakan anggaran, menyiratkan kebijakan fiskalnya nanti diarahkan untuk pro growth di tengah batasan defisit APBN di 3% yang mempersempit ruang untuk mencari pendanaan demi membiayai berbagai program yang ia usung.
(dov/lav)