Rusia Perkuat Hubungan Militer dengan Pemerintahan Baru Suriah
News
13 December 2024 06:15
Bloomberg News
Bloomberg, Rusia mendekati kesepakatan dengan kepemimpinan baru Suriah untuk mempertahankan dua pangkalan militer penting di negara Timur Tengah tersebut, sebuah tujuan utama Kremlin setelah jatuhnya sekutunya Bashar al-Assad.
Pembicaraan sedang berlangsung agar pasukan Rusia tetap berada di pelabuhan angkatan laut di Tartus dan pangkalan udara di Khmeimim, menurut sumber yang mengetahui masalah ini di Moskow, Eropa, dan Timur Tengah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena isu ini sensitif.
Kementerian Pertahanan di Moskow percaya bahwa mereka memiliki kesepahaman informal dengan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), mantan cabang al-Qaeda yang memimpin serangan untuk menggulingkan Assad, bahwa mereka dapat tetap berada di pangkalan Suriah, menurut seorang sumber di Rusia. Namun, situasi ini masih dapat berubah di tengah ketidakstabilan di Suriah, sumber tersebut memperingatkan.
Moskow telah menjalin kontak dengan HTS di Damaskus dan berharap kelompok tersebut “akan menepati janji” untuk menjaga keselamatan diplomat asing, menurut laporan media pemerintah Rusia yang mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov. Rusia berencana mempertahankan pangkalannya di Suriah karena perang melawan Negara Islam atau ISIS belum berakhir, katanya.