Potensi hangusnya Waran Seri III FREN juga tersirat dalam keterbukaan informasi manajemen FREN.
Dalam dokumen tersebut manajemen FREN menjelaskan, mengacu pada Akta 4/2021, yang menyatakan apabila dalam jangka waktu waran dan perseroan memutuskan untuk melakukan merger, maka perseroan wajib memberitahukan kepada pemegang waran dalam waktu lima hari kerja setelah keputusan merger, dan memberikan hak kepada pemegang waran dalam waktu tiga bulan sebelum keputusan penggabungan berlaku efektif untuk melaksanakan Waran yang dimilikinya.
Mengacu pada ringkasan rancangan merger, merger EXCL dan FREN menjadi XLsmart ditargetkan efektif pada 15 April 2025.
"Perseroan dengan ini memberikan hak kepada seluruh pemegang waran untuk melaksanakan waran mereka dalam waktu paling sedikit tiga bulan sejak 11 Desember 2024 sampai sesaat sebelum tanggal target efektif merger XLSmart," tulis Manajemen.
"Pada akhir periode pelaksanaan, waran yang tidak dilaksanakan akan kadaluarsa dan dianggap telah dibatalkan, dan pemegang waran tidak lagi dapat melaksanakan waran mereka atau menuntut kompensasi apapun dari perseroan."
Waran Seri III FREN diterbitkan sebagai pemanis Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV pada 14 April 2021. Jumlah waran yang diterbitkan kala itu sebanyak 91,84 miliar unit.
Namun, sampai 30 September 2024, FREN baru menerbitkan saham yang berasal dari pelaksanaan (exercise) Waran Seri III sejumlah 20,3 miliar unit. Sehingga, jumlah Waran Seri III FREN yang saat ini masih beredar mecapai 71,54 miliar unit.
Praktisi Pasar Modal Bernard Sandjojo mengkritik langkah tersebut. Menurutnya, percepatan exercise yang juga berpotensi menjadi hangusnya Waran Seri III FREN merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
"Untuk otoritas, saya ingin bertanya. Apakah bisa waran yang belum jatuh tempo dipaksa jatuh tempo dan hangus. Ini ada indikasi perusahaan untuk misuse of power karena dipaksa execrise sebelum waktunya," tutur Bernard.
"Nanti ini bagaimana investor bisa percaya kalau waran yang sifatnya kontrak seperti option saja bisa dipermainkan."
(red)